Dokter (gigi) Perusahaan

Dokter atau dokter gigi perusahaan bisa diterjemahkan sebagai dokter yang bekerja atau melayani jasa kesehatan khusus untuk suatu perusahaan ataupun lingkup perusahaan tertentu. Dokter atau dokter gigi perusahaan bekerja di bawah kebijakan perusahaan untuk memenuhi pelayanan kesehatan bagi para karyawannya, dan pelayanan kesehatan yang diberikan bisa sangat berbeda antara satu perusahan dengan perusahaan lainnya, karena tergantung kepada kebijakan perusahaan dalam penyediaan fasilitas kesehatannya.

Perbedaan pelayanan kesehatan atau tanggung jawab seorang dokter dan dokter gigi dapat berupa perbedaan dalam pemberian jenis pelayanannya dan lingkup karyawan yang menerima pelayanan kesehatan.

Contoh perbedaan jenis pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut, seorang dokter gigi di perusahaan “A” memiliki tanggung jawab untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan gigi secara komprehensif atau menyeluruh guna memberikan kualitas kesehatan gigi yang optimal bagi karyawannya, karena perusahaan memang memiliki fasilitas klinik gigi yang lengkap dan didukung dengan staf yang profesional. Tetapi akan berbeda bagi dokter gigi di perusahaan “B” misalnya, karena terbatasnya fasilitas kesehatan dalam hal ini pada klinik gigi yang ada maka seorang dokter gigi harus dapat membagi dan memilah kasus-kasus yang dapat dikerjakan di klinik tersebut dengan tetap berprinsip memberikan pelayanan yang terbaik, contoh kasus adalah tindakan-tindakan surgery dan estetik biasanya termasuk dalam kebijakan perusahaan sebagai pelayanan yang tidak bisa diberikan kepada karyawannya.

Contoh perbedaan yang lain adalah perbedaan dalam hal sasaran pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dibagi lagi menjadi 2 (dua) bagian yang berbeda, yakni lingkup karyawan di perusahaan tersebut (golongan karyawan) dan lingkup di luar perusahaan dalam hal ini keluarga karyawan atau pada beberapa perusahan ada 1 bagian lagi yakni unsur masyarakat di daerah sekitar perusahaan tersebut berada (bukan karyawan). Sasaran pelayanan pada term ini sekali lagi juga ditentukan oleh pihak perusahaan. Pada perusahaan tertentu hanya memberikan pelayanan kesehatan pada karyawannya saja dan bahkan bisa saja dibagi lagi tergantung dengan golongan / kedudukan karyawan di dalam perusahaan, ada juga perusahaan yang juga dengan besar hati memberikan pelayanan kesehatan yang memadai untuk setiap anggota keluarga dari karyawannya, dan bahkan ada juga yang sangat perduli dengan lingkungan di sekitarnya sehingga dengan rutin atau terjadwal memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.

Bisa dilihat bahwa pekerjaan dari dokter ataupun dokter gigi perusahaan bisa sangat bervariasi tergantung dari jenis perusahaan dan lokasi perusahaan tersebut berada, dan sangat tergantung dari kebijakan perusahaan penyedia kesehatan itu sendiri.

Sekedar berbagi pengalaman saya sebagai dokter gigi perusahaan, saya pernah bekerja pada sebuah perusahan asing yang kebetulan bergerak dalam bidang “OIL & GAS”, ada sedikit keuntungan bagi saya sebagai dokter gigi karena saya hanya akan ditempatkan pada “site” besar yang memiliki fasilitas yang lengkap, berbeda dengan rekan-rekan sejawat dokter (umum) yang harus rela dan siap untuk ditempatkan pada area-area “remote” yang tidak jarang berada di tengah laut ataupun hutan yang jauh dari “kehidupan”. Tetapi apapun itu baik bagi saya dokter gigi ataupun rekan-rekan saya dokter (umum), pelayanan kesehatan secara profesional harus selalu kami junjung tinggi, karena 24 hours pada dasarnya kami harus selalu siap dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama karena banyaknya kasus-kasus emergency. Tidak sesekali saya menerima panggilan pada tengah malam untuk menuju klinik disaat sedang nikmatnya beristirahat hanya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang “proper” pada expatriat yang sakit gigi, bahkan beberapa kali untuk melakukan “pencabutan”. Sounds funny, but that’s what we called “professional”.

Pada akhirnya tentu saja tidak semua perusahaan memiliki pelayanan kesehatan “privat” seperti ini dan memiliki dokter-dokter pribadi untuk perusahaannya, banyak sekali pertimbangan dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang eksklusif, seperti halnya pelayanan kesehatan gigi yang masih dianggap sebagai pelayanan kesehatan yang lebih ke arah “estetik” meski pada kenyataannya lebih dari itu.

Link


posted by P-Man